PASAR MONOPOLI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan
Rahmat serta hidayah-Nya bagi kita semua, sehingga kita masih diberikan
kesehatan yang tak ternilai harganya. Shalawat serta salam kepada junjungan
kita nabi besar Muhammad SAW pembawa misi perjuangan mateuhidkan Allah SWT.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen pembimbing yang telah banyak
membantu sehingga tugas ini dapat selesai sebagaimana semestinya. Kemudian kepada teman-teman kami ucapkan
terima kasih pula atas dukungan yang telah diberikan kepada kami.
Sebagai manusia biasa kami
selaku penulis tidak luput dari kesalahan dan kekurangan dalam pembuatan tugas
ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
guna perbaikan di masa yang akan datang.
Penulis
Tangerang, 2012
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR …………………………………………………………. 1
DAFTAR ISI
……………………………………………………………………. 2
BAB I.
PENDAHULUAN ……………………………………………………… 3
1. Latar Belakang ……………………………………………………….. 3
2. Rumusan Masalah ……………………………………………………. 4
3. Tujuan dan Manfaat ………………………………………………….. 4
BAB II. TEORI
…………………………………………………………………. 5
1. Ciri dan Sifat …………………………………………………………. 5
2. Monopoli Yang Tidak Dilarang ………………………………………
6
BAB III.
PEMBAHASAN ……………………………………………………… 7
1. Pengertian Pasar Monopoli …………………………………………… 7
2. Ciri-Ciri Pasar Monopoli ……………………………………………...
8
3. Faktor-Faktor Yang Menimbulkan Monopoli
……………………..... 10
4. Pemaksimuman Keuntungan Dalam Monopoli
……………………... 12
5. Kemungkinan Monopoli Mendapat Untung Yang
Berlebih ………... 17
6. Ketiadaan Kurva Penawaran Dalam Monopoli
…………………….. 18
7. Diskriminasi Harga Dalam Monopoli
……………………………… 18
8. Kebijakan Pemerintah Dalam Monopoli Alamiah
…………………. 20
9. Kelebihan Dan Kelemahan Monopoli ………………………………
25
BAB IV.
PENUTUP
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kegiatan
ekonomi menjelaskan bahwa suatu perekonomian harus memutuskan siapa yang akan
menikmati hasil aktifitas ekonomi disebut sebagai masalah for whom. Hasil
aktifitas ekonomi akan dinikmati oleh masyarakat yang didistribusikan melalui
pasar. Pasar merupakan tempat interaksi antara pembeli dan penjual dalam
melakukan tawar menawar (negosiasi) untuk bersepakat membeli dan menjual pada
harga dan jumlah keseimbangan.
Pasar sebagai kumpulan jumlah pembeli dan
penjual individual mempunyai karakteristik-karakteristik tertentu.
Karakteristik tersebut muncul karena masing-masing pembeli dan penjual
individual mempunyai perilaku individual yang berbeda pula. Di dalam bab biaya
produksi dijelaskan bahwa ada karakteristik pasar tertentu dimana dalam pasar
tersebut hanya terdapat satu penjual dari satu produk (barang atau jasa) yang
tidak mempunyai alternative produk pengganti (substitusi). Pasar dengan
karakteristik tersebut disebut dengan pasar monopoli. Mengingat dalam pasar
monopoli hanya terdapat satu penjual dari satu produk (barang atau jasa) yang
tidak mempunyai alternatif produk pengganti (subtitusi) maka dalam pasar
monopoli tidak ada persaingan dari penjual lain.
Dalam kehidupan perekonomian yang factual,
sangat jarang mendapat penjual yang tidak menghadapi persaingan dari penjual
lain. Meskipun dalam suatu pasar misalnya hanya terdapat satu penjual sehingga
tidak ada persaingan secara langsung dari penjual lain, tetapi penjual tunggal
tersebut akan menghadapi persaingan secara tidak langsung dari penjual lain
yang menghasilkan produk yang dapat merupakan alternative produk pengganti yang
tidak sempurna.
2.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pasar monopoli?
2. Apa ciri-ciri dari pasar monopoli?
3. Apa faktor-faktor yang menimbulkan pasar monopoli?
4. Bagaimana mengetahui pemaksimuman keuntungan dalam pasar
monopoli?
5. Bagaimana mengetahui kemungkinan mengetahui mendapat
untung yang berlebihan?
6. Bagaimana mengetahui ketiadaan kurva penawaran?
7. Bagaimana mengetahui diskriminasi harga dalam monopoli?
8. Bagaimana mengetahui kebijakan pemerintah dalam ekonomi
alamiah?
9. Bagaimana mengetahui kelebihan
dan kelemahan pasar monopoli?
3. Tujuan dan
Manfaat
1.
Dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan
bekerja sama dalam kelompok dengan baik.
2.
Memberi pelatihan berbasis kompetensi untuk
mengembangkan keterampilan mengamati dan mendokumentasikan semua aspek yang
berkaitan dengan pasar monopoli.
3.
Mengetahui pengertian pasar monopoli.
4.
Mengetahui ciri-ciri pasar monopoli.
5.
Mengetahui kelebihan dan kelemahan dari pasar
monopoli.
BAB II
TEORI
Pasar monopoli (dari bahasa
Yunani : monos, satu + polein, menjual) adalah suatu
bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual
yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau
sering disebut sebagai "monopolis".
Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat
menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan
diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang
tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki
suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu
mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat
barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau —lebih buruk lagi— mencarinya
di pasar gelap (black market).
2.1 CIRI DAN
SIFAT
Ada beberapa ciri dan sifat dasar pasar
monopoli. Ciri utama pasar ini adalah adanya seorang penjual yang menguasai
pasar dengan jumlah pembeli yang sangat banyak. Ciri lainnya adalah tidak
terdapatnya barang pengganti yang memiliki persamaan dengan produk monopolis;
dan adanya hambatan yang besar untuk dapat masuk ke dalam pasar.
Hambatan itu sendiri, secara langsung
maupun tidak langsung, diciptakan oleh perusahaan yang mempunyai kemampuan
untuk memonopoli pasar. Perusahaan monopolis akan berusaha menyulitkan
pendatang baru yang ingin masuk ke pasar tersebut dengan beberapa cara; salah
satu di antaranya adalah dengan cara menetapkan harga serendah mungkin.
Dengan menetapkan harga ke tingkat yang
paling rendah, perusahaan monopoli menekan kehadiran perusahaan baru yang
memiliki modal kecil. Perusahaan baru tersebut tidak akan mampu bersaing dengan
perusahaan monopolis yang memiliki kekuatan pasar, image produk, dan harga murah, sehingga lama
kelamaan perusahaan tersebut akan mati dengan sendirinya.
Cara lainnya adalah dengan menetapkan hak paten atau hak cipta dan
hak eksklusif pada suatu barang, yang biasanya diperoleh melalui peraturan pemerintah. Tanpa kepemilikan hak paten,
perusahaan lain tidak berhak menciptakan produk sejenis sehingga menjadikan
perusahaan monopolis sebagai satu-satunya produsen di pasar.
2.2 MONOPOLI
YANG TIDAK DILARANG
• Monopoli
by Law
Monopoli
oleh negara untuk cabang-cabang produksi penting bagi negara dan menguasai
hajat hidup orang banyak.
• Monopoli
by Nature
Monopoli
yang lahir dan tumbuh secara alamiah karena didukung iklim dan lingkungan
tertentu.
• Monopoli
by Lisence
Izin
penggunaan hak atas kekayaan intelektual.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 PENGERTIAN
PASAR MONOPOLI
Pasar Monopoli adalah situasi pasar
dimana hanya ada satu penjual produk, dan tidak ada produk lain yang menjadi
pengganti (no substitutes) dari produk yang diperdagangkan oleeh si monopolis
(monopolis adalah orang yang menjalankan monopoli). Seluruh bagian pasar yang
bersangkutan, dia sendirilah yang menguasainya, dengan perkataan lain, di pasar
itu tiada terdapat barang lain yang sejenis, sehingga si monopolis tidak perlu
mempertimbangkan pengaruh firm lain terhadap ketetapannya mengenai harga maupun
jumlah yang diperdagangkan. Mengingat akan hal itu dalam pasar monopoli tidak
ada pesaing bagi yang melakukannya.
Dalam
kehidupan perkonomian faktual, jenis pasar monopoli ini sangat jarang tidak
mendapat persaingan dari penjual lain. Meskipun dalam suatu pasar misalnya
hanya terdapat satu penjual sehingga tidak ada pesaing secara langsung dari
penjual lain, tetapi penjual tunggal tersebut akan menghadapi pesaing secara tidak
langsung dari penjual lain yang mnghasilkan produk yang dapat merupakan
alternatif produk pengganti yang tidak sempurna.
Dalam hal ini
kita bisa mengambil contoh PT. Kereta Api Indonesi (PT. KAI). PT. KAI merupakan badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yang menyelenggarakan jasa transportasi darat. PT. KAI tidak menghadapi
persaingan secara langsung dari perusahaan kereta api lainnya karena samapi
saat ini memang tidak ada penyelenggara jasa transportasi darat kereta api dari
swasta walaupun PT. KAI tidak mengalami persaingan secara langsung tetapi PT.
KAI akan menghadapi persaingan secara tidak langsung dari jasa transportasi
darat lainnya, misalnya bus. Kereta api jurusan Yogyakarta-Surabaya tidak akan
mendapat persaingan secara langsung dari kereta api lainnya. Tetapi akan
menghadapi persaingan secara tidak langsung dari bus-bus yang melakukan
perjalanan Yogyakarat-Surabaya, dan juga travel.
Struktur pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana
hanya ada satu produsen/penjual saja didalam pasar, dan perusahaan ini
menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat
dekat(close substitution). Contoh monopoli adalah microsoft windows,
perusahaan listrik negara (PLN), perusahaan kereta api (PT KAI), dan lain
sebagainya
3.2 CIRI-CIRI PASAR
MONOPOLI
1. Pasar
Monopoli Adalah Industri Satu Perusahaan
Sifat ini
sudah secara jelas terlihat dari definisi monopoli tersebut, yaitu hanya ada
satu perusahaan saja dalam industri tersebut. Dengan demikian barang atau jasa
yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari tempat lain. Para pembeli tidak
mempunyai pilihan lain, kalau mereka menginginkan barang tersebut maka mereka
harus membeli dari perusahaan Monopoli tersebut. Syarat-syarat penjualan
sepenuhnya ditentukan oleh produsen monopoli itu, dan para pembeli tidak dapat
berbuat suatu apapun di dalam menentukan syarat jual beli.
2. Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang
Mirip.
Barang yang
dihasilkan oleh perusahaan tidak monopoli tidak dapat digantikan oleh barang
lain.Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang ada dipasar dan
tidak terdapat barang mirip (close
substitute) yang dapat menggantikan barang tersebut. Aliran listrik
contoh dari barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang mirip. Yang ada
hanyalah pengganti yang sangat berbeda sifatnya, yaitu lampu minyak. Lampu
minyak tidak dapat menggantikan listrik karena, ia tidak dapat digunakan untuk
menghidupkan televisi atau memanaskan strika.
3. Hard to entry
Sifat ini
merupakan sebab utama yang menimbulkan perusahaan mempunyai kekuasaan monopoli.
Tanpa sifat ini pasar monopoli tidak akan terwuju, karena tanpa adanya halangan
tersebut pada akhirnya akan terdapat beberapa perusahaan di dalam industri. Keuntungan perusahaan monopoli adalah
tidak adanya perusahaan-perusahaan lain yang dapat memasuki industri/pasar.
Perusahaan lain akan mengalami hambatan yang sangat kuat untuk masuk kedalam
pasar. Hambatan(barrier) tersebut, ada yang bersifat legal formal melalui suatu
undang-undang, ada yang bersifat teknologi yang sangat canggih dan tidak mudah
dicontoh, ada karena faktor skala ekonomi usaha(economy of scale), dan lain
sebagainya.
4. Dapat Mempengaruhi Penentuan Harga
Oleh karena
perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual di dalam pasar, maka ia
mempunyai kekuasaan penuh dalam menentukan harga barang yang dijuanya
dipasar.Oleh sebab itu perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu
harga atau price setter. Dengan mengadakan pengendalian terhadap
produksi dan jumlah barang ditawarkan perusahaan monopoli dapat menentukan harga
pada tingkat yang dikehendakinya.
5. Promosi
Iklan Kurang Diperlukan
Oleh karena
perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan di dalam industri, ia tidak
perlumempromosikan barang yang akan dijualnya dengan menggunakan iklan.
Pembeli yang memerlukan barang terpaksa harus membeli barang yang diproduksi
oleh produsen monopolis tersebut. Jika perusahaan tersebut membuat iklan,
umumnya hanya ditujukan untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggannya.
3.3
FAKTOR-FAKTOR YANG MENIMBULKAN MONOPOLI
Ø
Hambatan teknis (Technical Barriers to Entry)
Ketidakmampuan bersaing secara teknis menyebabkan perusahaan lain sulit
bersaing dengan yang sudah ada (existing firm). Keunggulan secara teknis ini
disebabkan oleh :
·
Perusahan memiliki kemampuan atau pengetahuan khusus
yang memungkinkan berproduksi sangat efisien;
· Tingginya tingkat efisiensi memungkinkan perusahaan
monopolis mempunyai kurva biaya yang menurun. Makin besar skala produksi, biaya
marjinal makin menurun, sehingga biaya produksi per unit makin rendah;
· Perusahaan memiliki kemampuan control sumber factor
produksi, baik berupa SDA, SDM maupun lokasi produksi. Perusahaan-perusahaan
yang memiliki daya monopoli karena kemmapuan teknis disebut perusahaan
monopolis alamiah (natural monopolist).
Ø
Hambatan legalitas (Legal Barriers to Entry)
·
Undang-undang
dan hak khusus
Tidak semua perusahaan memiliki daya monopoli karena kemampuan teknis. Hak khusus tidak hanya diberikan oleh pemerintah, tetapi juga oleh satu perusahaan kepada perusahaan lainnya
Tidak semua perusahaan memiliki daya monopoli karena kemampuan teknis. Hak khusus tidak hanya diberikan oleh pemerintah, tetapi juga oleh satu perusahaan kepada perusahaan lainnya
·
Hak paten atau
hak cipta
Hak paten atau hak cipta adalah monopoli berdasarkan hukum karena pengetahuan kemampuan khusus (special knowledge) yang menciptakan daya monopoli secara teknik.
Hak paten atau hak cipta adalah monopoli berdasarkan hukum karena pengetahuan kemampuan khusus (special knowledge) yang menciptakan daya monopoli secara teknik.
Terdapat tiga faktor yang dapat menyebabkan
wujudnya pasar (perusahaan) monopoli. Ketiga faktor tersebut adalah:
1. Perusahaan Monopoli
Memiliki Suatu Sumber Daya yang Unik dan Tidak Dimiliki oleh Perusahaan
Lain.
Salah satu sumber penting dari adanya monopoli
adalah pemilikan suatu sumber daya yang unik (istimewa) yang tidak dimiliki
oleh orang atau perusahaan lain. Perusahaan
air minum di suatu kota
adalah salah satu contoh lain dari kekuasaan monopoli yang memiliki sumber daya
yang unik.
2. Perusahaan Monopoli pada Umumnya Dapat
Menikmati Skala Ekonomi (Economies of Scale) hingga ke Tingkat
Produksi yang Sangat Tinggi.
Di dalam abad ini perkembangan teknologi berlaku sangat pesat sekali. Di
berbagai kegiatan ekonomi tingkat teknologi adalah sedemikian modernnya
sehingga produksi yang efisien hanya dapat dilakukan apabila jumlah produksinya
sangat besar dan meliputi hampir seluruh produksi yang diperlukan di dalam
pasar.
Keadaan seperti ini berarti suatu perusahaan hanya akan menikmati skala
ekonomi yang maksimum apabila tingkat produksinya adalah sangat besar
jumlahnya.
Pada waktu perusahaan mencapai keadaan di mana biaya produksi mencapai
keadaan di mana biaya produksi mencapai minimum, jumlah produksi adalah hampir
menyamai jumlah permintaan yang wujud dalam pasar. Dengan demikian, sebagai
akibat dari skala ekonomi yang demikian sifatnya, perusahaan dapat menurunkan
harga barangnya apabila produksi semakin tinggi. Pada tingkat produksi yang
sangat tinggi, harga adalah sedemikian rendahnya sehingga perusahaan-perusahaan
baru tidak akan sanggup bersaing dengan perusahaan yang terlebih dahulu
berkembang. Keadaan ini mewujudkan pasar monopoli.
Suatu industri yang skala ekonominya mempunyai sifat seperti yang
diterangkan di atas adalah perusahaan yang dikatakan merupakan monopoli alamiah
atau natural monopoly. Monopoli alamiah pada umumnya dijumpai dalam
perusahaan jasa umum (utilities) seperti perusahaan listrik,
perusahaan air minum, perusahaan telepon, dan prusahaan amgkutan kereta api.
3.
Monopoli Wujud
dan Berkembang Melalui Undang-undang yaitu Pemerintah Memberi Hak Monopoli
Kepada Perusahaan Tersebut.
3.4 PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN
DALAM MONOPOLI
Dalam menggambarkan prinsip penentuan
pemaksimuman keuntungan dalam monopoli dua cara akan digunakan, yaitu dengan
menggunakan cara ini akan angka-angka dap secara grafik. Untuk masing‑masing
ditunjukkan prinsip penentuan pemaksimuman keuntungan berdasarkan pendekatan
(i) biaya total dan hasil penjualan total dan (ii) biaya marginal dan hasil
penjualan marginal. Sebelum melaksanakan hal‑hal tersebut terlebih dahulu
akan dilihat hubungan di antara harga dan jumlah barang yang
ditawarkan/diproduksikan, dan implikasi dari sifat hubungan tersebut kepada
hasil penjualan total.
3.4.1 Produksi,
Harga dan Penjualan
Telah
dinyatakan bahwa dalam monopoli hanya ada satu perusahaan dalam pasar. Oleh
karenanya permintaan dalam industri adalah juga permintaan ke atas produksi
perusahaan monopoli tersebut. Telah diterangkan sifat umum dari
permintaan barang‑barang, yaitu: makin tinggi harga sesuatu barang, makin
sedikit jumlah yang diminta. Sifat ini menyebabkan kurva permintaan ke atas
suatu barang adalah bersifat menurun dari kiri atas ke kanan bawah. Permintaan ke
atas produksi monopoli tidak menyimpang dari sifat umum ini. Berarti suatu
monopoli akan dapat memperoleh harga penjualan yang tinggi apabila produksinya
sedikit, dan harga penjualan semakin rendah apabila produksi semakin banyak.
Dalam menerangkan mengenai persaingan sempurna
telah dijelaskan bahwa permintaan bersifat elastis sempurna (yaitu
kurva permintaan adalah sejajar dengan sumbu datar) dan sebabnya
adalah karena berapa pun produksi yang dijual perusahaan, harga tidak berubah.
Sebagai akibatnya harga = hasil penjualan marginal – yaitu P =
MR. Permintaan yang dihadapi oleh monopoli adalah berbeda dengan yang dihadapi
oleh suatu perusahaan dalam persaingan sempurna. Sebagai akibatnya dalam
monopoli, seperti akan diterangkan di bawah ini, harga selalu lebih
tinggi dan hasil penjualan marginal.
Contoh angka
Untuk lebih memahami sifat hubungan di antara
jumlah produksi, harga, hasil penjualan total, dan hasil penjualan marginal, di
dalam Tabel 2.4.1 dikemukakan suatu contoh hipotesis mengenai hal tersebut.
Sesuai dengan sifat permintaan ke atas produksi monopoli seperti yang telah
diterangkan di atas, dalam Tabel 2.4.1 ditunjukkan bahwa semakin besar jumlah
produksi (perhatikan kolom 1), semakin rendah harga barang (perhatikan kolom
2). Bagaimana implikasi dari keadaan tersebut ke atas hasil penjualan total dan
marginal berturut‑turut ditunjukkan dalam kolom (3) dan (4). Hasil penjualan
total, seperti telah ketahui, adalah jumlah produksi x harga, maka nilainya
diperoleh dari mengahkan angka dalam kolom (1) dengan angka dalam kolom (2).
Sesuai dengan definisi hasil penjualan marginal, yaitu tambahan hasil penjualan
total apabila penjualan bertambah sebanyak 1 unit, angka dalam kolom (4)
diperoleh dari menggunakan persamaan TR0 – TR0-1.
Sebagai contoh TR1 (TR pada waktu jumlah produksi adalah 1)
adalah Rp 18.000, sedangkan TR2 adalah = Rp 32.000. Maka MR
akibat dari kenaikan produksi dari menjadi 2 unit adalah Rp 32.000 ‑ Rp 18.000
= Rp 14.000. Angka‑angka dalam kolom (4) dihitung dengan cara ini.
TABEL 3.4.1
Produksi, Harga
dan Hasil Penjualan
(dalam ribu
Rupiah)
Produksi
(1)
|
Harga
(2)
|
Hasil penjualan
total
(3)
|
Hasil penjualan
marginal
(4)
|
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
|
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
|
0
18
32
42
48
50
48
42
32
18
0
|
-
18
14
10
6
2
-2
-6
-10
-14
-18
|
Perhatikanlah
dengan lebih saksama angka‑angka hasil penjualan total yang terdapat dalam
kolom (3). Sampai produksi sebanyak 5 unit hasil penjualan total terus menerus
bertambah, tetapi pertambahannya adalah pada tingkat (jumlah) yang semakin
berkurang. Nilai dari pertambahan hasil penjualan total yang semakin berkurang
tersebut ditunjukkan dalam kolom (4). Sesudah unit ke‑5, pertambahan produksi
selanjutnya akan mengurangi hasil penjualan total yang berarti hasil penjualan
marginal (atau pertambahan hasil penjualan total) nilainya adalah negatif.
Kesimpulan
Berdasarkan
kepada gambaran yang ditunjukkan dalam Tabel 8.1 dapat dibuat dua kesimpulan
penting seperti yang dinyatakan di bawah ini. Apabila harga barang menjadi
semakin menurun pada waktu jumlah produksi semakin meningkat, maka:
· Hasil penjualan total
akan mengalami pertambahan, tetapi pertambahan itu semakin berkurang apabila
produksi bertambah banyak. Setelah mencapai satu tingkat produksi tertentu
pertambahannya akan menjadi negatif.
· Pada umumnya basil penjualan marginal
nilainya adalah lebih rendah rendah daripada harga. Hanya pada waktu produksi
mencapai satu unit hasil penjualan marginal = harga.
3.4.2. Pemaksimuman
Keuntungan Contoh Angka
Sifat‑sifat biaya produksi yang dikeluarkan
perusahaan monopoli di dalam jangka pendek tidak berbeda dengan sifat‑sifat
biaya produksi jangka pendek yang telah diterangkan dalam Bab Sepuluh. Di atas
baru saja dijelaskan sifat permintaan, harga, hasil penjualan total dan hasil
penjualan marginal dari suatu perusahaan monopoli. Dengan demikian sekarang
telah dapat dikumpulkan informasi yang cukup untuk menerangkan tentang prinsip
penentuan tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungan dalam perusahaan
monopoli. Hal tersebut akan diuraikan melalui dua pendekatan
dengan pertolongan contoh dalam angka‑angka. Contoh angka yang dimaksud
dikemukakan dalam Tabel 3.4.1 dan Tabel 3.4.2
Pendekatan Hasil Penjualan
Total ‑ Biaya Total
Pendekatan ini akan
diterangkan dengan menggunakan Tabel 3.4.2, yang membandingkan data hasil
penjualan total dengan biaya total. Melalui perbandingan tersebut dapatlah
ditentukan keuntungan yang diperoleh, atau kerugian yang dialami, pada berbagai
tingkat produksi.
Data yang hipotetis dibuat
dengan menggunakan pemisalan berikut:
· Biaya tetap total adalah Rp 4.000. Berdasarkan pemisalan ini maka apabila
perusahaan tidak beroperasi yang berarti jumlah produksi adalah 0, biaya
total adalah Rp 4.000.
· Sehingga produksi 4 unit hukurn hasil lebih yang semakin berkurang belum
berlaku. Berarti biaya marginal semakin rendah, apabila produksi ditambah.
Keadaan ini digambarkan oleh kenaikan biaya total yang semakin sedikit.
· Sesudah produksi mencapai 4 unit, hukum hasil lebih yang semakin berkurang
berlaku. Sebagai akibatnya biaya marginal meningkat dan ini dapat dilihat dari
pertambahan biaya total yang semakin meningkat pada setiap penambahan satu unit
produksi.
TABEL 3.4.2
Hasil Penjualan Produksi dan Keuntungan
(Dalam ribu Rupiah)
Produksi
(1)
|
Harga
(2)
|
Hasil penjualan
total
(3)
|
Biaya total
(4)
|
Keuntungan
(5)
|
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
|
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
|
0
18
32
42
48
50
48
42
32
18
0
|
4
16
26
34
40
46
54
64
76
90
106
|
-
2
8
8
8
4
-6
-22
-44
-72
-106
|
Dengan adanya data mengenai hasil penjualan total
dan biaya total seperti yang diterangkan di atas sekarang dapat ditentukan
tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungan.
Perhatikan data dalam kolom (5). Data tersebut
dihitung dengan formula berikut: Keuntungan = Hasil penjualan
total dikurangi biaya total.Data dalam kolom (5)
menunjukkan bahwa keuntungan maksimum dicapai pada produksi sebanyak 3 atau 4
unit dan jumlah keuntungan adalah Rp 8.000. Walaupun demikian, dalam analisis
yang bersifat umum, akan selalu dikatakan bahwa perusahaan monopoli tersebut
akan memproduksikan 4 unit untuk memaksimumkan keuntungan. Sebab dari
kesimpulan ini telah diterangkan dalam bab yang lalu dan akan dilihat kembali
dalam pendekatan penentuan keuntungan dengan menggunakan pendekatan: MC = MR.
3.5
KEMUNGKINAN MONOPOLI MENDAPAT UNTUNG YANG BERLEBIHAN
Banyak orang menganggap bahwa keuntungan besar merupakan fenomena penting
dalam monopoli. Pandangan tersebut sebenarnya merupakan pandangan yang kurang tepat, karena dalam monopoli juga berlaku empat
kemungkinan dalam jangka pendek seperti dalam pasar persaingan sempurna;
mendapat untung melebihi normal, untung normal, rugi masih dapat membayar
kembali biaya tetap, mengalami kerugian.
Arti monopoli secara alamiah
adalah perusahaan yang terus menerus menikmati skala ekonomi hingga pada
tingkat produksi yang sangat banyak jumlahnya, berarti AC terus menerus turun
hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi.
Monopoli
Alamiah dan Pemaksimuman Keuntungan
Untuk memaksimumkan manfaat
keuntungan dari pasar monopoli tersebut memerlukan campur tangan dari
pemerintah yang dapat menjamin perusahaan tersebut menguntungkan masyarakat.
Campur tangan tersebut dapat dilakukan dengan mengendalikan dan menentukan
harga tetap atas barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan tersebut.
Kapasitas optimal adalah penggunaan kapasitas perusahaan sehingga mencapai
tingkat di mana produksi mencapai tingkat paling minimum.
Campur Tangan Pemerintah
Untuk menghindari kerugian yang dialami oleh pasar
monopoli, pemerintah perlu campur tangan dengan menetapkan harga yang wajar,
dan dengan itu dapat meringankan konsumen barang produksi monopoli, tersebut.
Cara lain yang dapat dilakukan pemerintah untuk menetapkan harga dan
jumlah penawaran yang mencukupi adalah dengan menetapkan harga di mana harga =
biaya rata – rata (P= AC).
3.6
KETIADAAN KURVA PENAWARAN DALAM MONOPOLI
Di dalam perusahaan monopoli atau perusahaan besar lainnya yang kurva
permintaan ke atas hasil produksinya, bersifat menurun dari atas ke kanan
bawah, kurva penawarannya tidak dapat ditunjukkan karena tidak terdapat sifata
hubungan yang tepat diantara harga dan jumlah yang ditawarkan/ produksi oleh
perusahaan tersebut.
3.7
DISKRIMINASI HARGA DALAM MONOPOLI
Untuk
memaksimumkan keuntungan pasar monopoli dapat menggunakan diskriminasi
harga. Dalam hal ini langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan harga
tiap – tiap unit barang berdasarkan biaya produksi yang dikeluarkan dan sifat
permintaan di setiap pasar – untuk pasar dalam dan luar negeri.
3.7.1 Syarat-syarat Diskriminasi Harga
Adapun syarat – syarat menggunakan diskriminasi harga adalah sebagai
berikut:
a. Barang
tidak dapat dipisahkan dari pasar satu ke pasar yang lain.
b. Sifat
barang dan jasa memungkinkan untuk melakukan diskriminasi harga.
c. Sifat
permintaan dan elastisitas permintaan di masing – masing pasar haruslah sangat
berbeda.
d. Kebijakan
diskriminasi harga tidak memerlukan biaya yang melebihi tambahan keuntungan
yang diperoleh tersebut
e. Produsen
dapat mengeksploiter beberapa sikap tidak rasional konsumen.
3.7.2 Contoh-contoh Kebijakan Diskriminasi Harga
a. Kebijakan diskriminasi harga yang dilakukan oleh
perusahaan monopoli pemerintah. Misalnya adanya tarif yang berbeda antara tarif
listrik dan tarif listrik perusahaan.
b. Kebijakan diskriminasi harga oleh jasa – jasa
profesional.
c. Kebijakan diskriminasi harga di pasar internasional.
A. Terjadinya Diskriminasi Harga
Diskriminasi harga terjadi saat
produsen memberlakukan harga yang sama karena alasan yang tidak ada kaitannya
dengan perbedaan biaya, tetapi tidak semua perbedaan harga mencerminkan
diskriminasi harga.
Syarat-syarat terjadinya diskriminasi harga :
a. Jika
monopolis mampu memisah-misahkan pasar.
Apabila monopolis dapat
memisah-misahkan pasar, maka para konsumen akan membeli di pasar yang memiliki
harga rendah, yang lama kelamaan akan menaikkan harga dan menjualnya di pasar
yang memiliki harga tinggi, ysng selanjutnya akan menurunkan harga . Sehingga
harga dalam kedua pasar tersebut menjadi sama.
b. Elastisitas
permintaan pada setiap tingkat harga harus berbeda di antara kedua pasar supaya
diskriminasi harga tersebut menguntungkan.
B. Jenis-Jenis Diskriminasi Harga
Diskriminasi
harga dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Diskriminasi Harga Derajat Ketiga (Third degree
price discrimination)
Jika monopolist menetapkan adanya 2 harga yang
berbeda pada 2 segmen pasar yang berbeda.
2. Diskriminasi Harga Derajat Kedua (Second degree price
discrimination)
Jika monopolist menetapkan lebih dari 2 macam harga untuk lebih dari 2
segmen pasarnya.
3. Diskriminasi Harga Derajat Pertama (First degree price
discrimination)
Jika monopolist berhasil menetapkan harga yang berbeda untuk setiap
pembelinya.
3.8 KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM
MONOPOLI ALAMIAH
Arti monopoli secara alamiah adalah perusahaan yang terus
menerus menikmati skala ekonomi hingga pada tingkat produksi yang sangat banyak
jumlahnya, berarti AC terus menerus turun hingga ke tingkat produksi yang
sangat tinggi.
Sebelum lebih jauh membahas mengenai monopoli
alamiah, terlebih dahulu harus dikelompokkan macam-macam barang dalam perekonomian
berdasarkan dua ciri.
Ø Apakah barangnya bersifat eksludabel (exludable), yang
artinya apakah masyarakat diminta untuk tidak memakai atau memanfaatkan barang
tersebut ?
Ø Apakah barangnya bersifat persaingan (rival),
yang artinya apakah jika seseorang memakai barang ini, maka peluang orang lain
untuk memakainya berkurang?
Berdasarkan
dua ciri tersebut, maka terdapat empat kategorisasi jenis barang dalam perekonomian.
1. Barang pribadi (private goods)
adalah barang yang bersifat eksludabel dan rival.
Hampir semua barang yang terdapat dalam pasar adalah barang pribadi, sebagai
contoh adalah es krim. Es krim jelas bersifat eksludabel karena kita bisa
mencegah orang lain mengonsumsinya, dan dia juga bersifat rival, karena jika
hanya ada sebuah corong es krim, dan ada seseorang yang mengonsumsinya, maka
orang lain tidak bisa mengonsumsinya.
2. Barang publik (public goods) adalah
barang-barang yang tidak eksludabel juga tidak rival.
Maksudnya adalah siapa saja tidak dapat dicegah
untuk memanfaatkan barang ini, dan konsumsi seseorang atas barang ini tidak
mengurangi peluang orang lain untuk melakukan hal yang sama. Contoh barang
publik adalah pertahanan nasional. Jika suatu negara aman karena mampu melawan
setiap serangan negara lain, maka siapa saja yang tinggal di dalam negara
tersebut tidak bisa dicegah untuk turut menikmati rasa aman.
3. Sumber daya milik bersama (common
resources) adalah barang yang tidak ekskludabel, namun rival.
Contohnya adalah ikan di lautan. Tidak ada yang melarang seseorang
menangkap ikan di laut, atau meminta bayaran kepada nelayan atas ikan-ikan yang
mereka tangkap. Namun pada saat seseorang melakukannya, maka jumlah ikan di
laut berkurang, sehingga kesempatan atau peluang orang lain melakukan hal yang
sama jadi berkurang.
4. Yang terakhir adalah barang yang muncul dalam situasi monopoli
alamiah, dimana dia bersifat eksludabel, namun tidak memiliki rival.
Contoh paling mudah adalah jalan tol dalam kondisi
yang kosong. Dengan berbagai macam alasan, misalnya adanya perbaikan secara
massif, seseorang bisa saja dicegah untuk memasuki jalan tol meski ia berada
dalam kondisi yang kosong. Namun dia tidaklah bersifat rival, karena ketika
seseorang masuk ke dalam jalan tol yang kosong, dan dia tidak ada satupun
aturan yang mencegah setiap orang untuk masuk ke dalamnya, maka karena
keadaan tersebut atau karena skala ekonomi (economies of scale) yang ia
nikmati, maka orang tersebut menikmati kondisi monopoli alamiah.
Contoh lain adalah jasa pemadam kebakaran di suatu kota kecil. Sangatlah
mudah untuk mencegah seseorang menikmati jasa ini. Petugas pemadam kebakaran
dapat membiarkan sebuah rumah terbakar begitu saja. Namun jasa perlindungan
kebakaran ini tidaklah bersifat rival, karena kebakaran rumah tidak terjadi
setiap saat, dan setiap rumah memperoleh perlindungan yang sama. Petugas
pemadam kebakaran lebih sering bersifat reaktif menunggu adanya laporan
kebakaran, sehingga memberikan perlindungan kepada sebuah rumah tidak akan
mengurangi kualitas perlindungan pada rumah-rumah yang lain. Dengan kata lain,
begitu pemerintah kota membuat anggaran untuk jasa pemadam kebakaran, maka
biaya tambahan untuk melindungi tambahan satu rumah baru sangatlah kecil bahkan
hampir tidak ada, atau bisa dibilang, biaya yang harus dikeluarkan tidak
terlalu dipengaruhi penambahan permintaan.
Suatu industri disebut monopoli alamiah jika suatu perusahaan dapat
menyediakan barang atau jasa pada seluruh pasar yang membutuhkannya dengan
biaya yang lebih rendah daripada dua atau tiga perusahaan sekaligus. Suatu
monopoli alamiah muncul ketika terdapat skala ekonomi (economic of scale)
di suatu daerah output tertentu yang relevan. Sebagai contoh dapat kita
lihat pada grafik yang terlampir di bawah ini:
Pada grafik terlihat biaya total rata-rata atau Average Total
Cost (ATC) dari sebuah perusahaan yang menikmati monopoli alamiah
karena skala ekonomi yang ia miliki. Pada kasus ini, suatu perusahaan
tunggal dapat menghasilkan barang sejumlah berapa pun dengan biaya minimal.
Artinya, jumlah output (quantity) berapa pun, sejumlah perusahaan akan
menghasilkan jumlah output-per-perusahaan yang lebih sedikit, sementara biaya
total rata-ratanya lebih tinggi (Winston, 2006:13).
Dalam grafik terlihat, ketika kurva
biaya total (ATC) suatu perusahaan terus menurun, perusahaan memiliki sifat
monopoli alamiah. Pada kasus ini, ketika produksi dibagikan kepada banyak
perusahaan, masing-masing perusahaan akan memproduksi lebih sedikit, dan biaya
total rata-rata meningkat. Hasilnya, dalam sebuah kondisi monopoli alamiah,
suatu perusahaan dapat memproduksi jumlah berapa pun pada biaya yang minimal.
Suatu contoh lain dari monopoli alamiah adalah distribusi air. Untuk
memberikan air kepada penduduk suatu kota, sebuah perusahaan membangun jaringan
pipa di seluruh kota. Jika terdapat dua perusahaan atau lebih sekaligus yang
berkompetisi dalam penyediaan jasa ini, masing-masing perusahaan harus membayar
biaya tetap berupa pembangunan jaringan. Maka dari itu, biaya total rata-rata
dari penyediaan air minimal dan menghasilkan output yang optimal ketika hanya
ada satu perusahaan yang melayani seluruh pasar.
Ketika suatu perusahaan melakukan monopoli alamiah, perusahaan tersebut
tidak akan terlalu peduli dengan perusahaan-perusahaan baru yang masuk sebagai
kompetitor dan mengurangi kemampuan monopolinya. Hal ini berkenaan dengan
kondisi di mana hampir setiap perusahaan yang melakukan monopoli alamiah
mencapai skala ekonominya karena dua faktor, yaitu penguasaan tertentu atas
sebuah sumber daya inti atau perlindungan langsung dari pemerintah atau biasa
dikenal dengan sebutan State Monopoly.
Keuntungan si pemonopoli menarik pihak-pihak lain untuk masuk ke pasar, dan
pihak-pihak yang baru ini membuat pasar tersebut lebih kompetitif. Sebaliknya,
masuk ke pasar di mana terdapat perusahaan lain yang merupakan monopoli alamiah
tidaklah menarik. Perusahaan-perusahaan yang berminat untuk masuk sadar bahwa
mereka tidak dapat mencapai tingkat biaya yang sama rendahnya dengan si
pemonopoli karena, setelah mereka masuk ke pasar, masing-masing harus berbagi
jumlah permintaan dengan si pemonopoli di pasar tersebut.
Sebagai contoh adalah dalam kasus
monopoli alamiah yang dilakukan oleh Pertamina dalam pasar penjualan gas
elpiji. Pertamina melakukan monopoli alamiah karena tidak ada pelaku usaha lain
yang mau masuk ke pasar dan menjadi kompetitornya karena dinilai investasi awal
untuk bisnis tersebut sangatlah tinggi. Pertamina, dalam hal ini, memiliki
keuntungan karena memiliki sektor hulu yang lebih mapan akibat hak-hak
eksklusif yang diberikan oleh negara di masa lalu, sedangkan bagi pelaku usaha
lain yang ingin menjadi kompetitior harus membangun infrastruktur dari hulu dan
tentunya untuk biayanya sangatlah tinggi.
Dari contoh kasus di atas,
monopoli alamiah pada dasarnya memiliki karakteristik yang sama dengan monopoli
pada umumnya, dimana hambatan yang masuk ke pasar minimal disebabkan oleh tiga
hal utama (Mankiw, 2006: 387):
Ini akan Suatu sumber daya inti hanya dimiliki
oleh suatu perusahaan.
Ø Pemerintah memberikan hak ekslusif kepada suatu
perusahaan untuk membuat barang atau jasa tertentu.
Ø Biaya produksi barang tersebut untuk satu
produsen lebih efisien daripada untuk banyak produsen
3.9
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN MONOPOLI
Ø
Kelebihan Pasar Monopoli
Keuntungan penjual cukup tinggi , untuk produk yang
menguasai hajat hidup orang, biasanya diatur pemerintah. Ini menguntungkan
konsumen karena penjual tidak dapat menentukan harga dengan semaunya. Mampu
mengakumulasi laba super normal dalam jangka panjang. Menghasilkan output yang
besar melalui peningkatan efisiensi. Mampu meningkatkan investasi ekonomi.
Meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pengaturan harga dua tingkat ( two
tier pricing).
Ø
Kelemahan Pasar Monopoli
Pembeli tidak ada pilihan lain untuk membeli barang,
keuntungan hanya terpusat pada satu perusahaan, terjadi eksploitasi pembeli.
Hilang atau berkurangnya tingkat kesejahteraan konsumen. Menimbulkan eksploitasi
terhadap konsumen dan pekerja. Memburuknya kondisi makroekonomi nasional.
Membruknya kondisi perekonomian Internasiona
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Pasar
monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu perusahaan saja.
Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti
yang sangat dekat.
Ciri-ciri antara lain pasar monopoli adalah industri satu perusahaan,
tidak mempunyai barang pengganti yang mirip, tidak terdapat kemungkinan untuk masuk
ke dalam industri, dapat mempengaruhi penentuan harga, promosi iklan kurang
diperlukan.
Faktor-faktor yang menimbulkan monopoli antara lain perusahaan monopoli
memiliki suatu sumber daya yang unik dan tidak dimiliki oleh perusahaan lain,
perusahaan monopoli pada umumnya dapat menikmati skala ekonomi (economies
of scale) hingga ke tingkat produksi yang sangat tinggi, monopoli
wujud dan berkembang melalui undang - undang yaitu pemerintah memberi hak
monopoli kepada perusahaan tersebut.
Dari ciri-ciri dan faktor-faktor tersebut dapat disimpulkan bahwa
monopoli cenderung dapat memperburuk distribusi pendapatan dalam masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
► Rosyidi,
Suherman, Pengantar Teori Ekonomi, (Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro Dan
Makro),Cetakan ke empat, Penerbit: Duta Jasa, Surabaya, 1991.
► Endang
S, Dkk, Ekonomi Mikro Pengantar, Penerbit: Bagian Penerbitan STIE YKPN,
Yogyakarta, 2003.
► Nuraini,
Ida, Pengantar Ekonomi Mikro, Cetakan ke empatPenerbit: UMM Pres, Malang, 2005.
► Nopirin,
Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro, Penerbit: BPFE, Yogyakarta, 2000.
Comments
Post a Comment